pada tanggal 22 Agustus 2022 para pengguna indihome di gegerkan adanya informasi, data pelanggan indihome bocor dan di bagikan secara geratis. ko bisa? |
Digegerkan Data Pelanggan Indihome di Bocorkan Hacker Bjorka
25 Agustus 2022-Tools Pinjol,
Bocornya 26juta data riwayat browsing pengguna indihome bocor. Kebocoran data Indihome ini juga trending Twitter karena jumlah datanya sangat besar yaitu 26juta.
Data riwayat pencarian tersebut diduga diperjual belikan di situs Bjorka. Mulai dari kata kunci, userinfo yang menyangkut nama NIK, jenis kelamin link atau URL web, IP address bisa diakses di situs Bjorka.
Dan jumlah data Bjorka dapatkan sebesar 16 GB yang dikompres menjadi 5 GB. Herannya kejadian seperti ini bukanlah hal yang pertama kali terjadi.
BACA SELENGKAPNYA:
Sehari sebelumnya data pengguna PLN sejumlah 17juta data pengguna juga bocor dan diperjual belikan di situs bridge.com.
Padahal kabar dugaan kebocoran data PLN masih belum kunjung mereda kemarin dan masih ditelusuri dan hari ini terjadi lagi kebocoran data di indihome.
Kok bisa ya diserang secara beruntu? Menurut pakar keamanan cyber sekaligus found the ethical hacker Indonesia Teguh Apriyanto.
”kejadian yang terjadi di indihome ini diakibatkan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan itu bocor.
Walaupun tahun 2020 sempat sudah dimatikan tetapi alhasil hacker berhasil mencuri track record dari tracker indihome”
Maraknya kasus peretasan dan pencurian data pengguna untuk diperjualbelikan menimbulkan kekhawatiran konsumen.
Lantaran hal ini rawan disalahgunakan mengingat browser pencarian pengguna adalah hal yang cukup privasi.
Lalu apa yang hacker bisa lakukan dengan history data pencarian di browsing pengguna tersebut?
BACA SELENGKAPNYA:
Dari data history pencarian browser tersebut orang yang memahami big-data bisa menggunakannya untuk melihat dan memahami kebiasaan pengguna dan dari perolehan data history tersebut.
Hacker-hacker ini bisa membuat skenario aktivitas Fishing, untuk menipu korban target mereka.
Kita sebagai pengguna hanya bisa berharap kepada kominfo untuk bisa memperkuat kembali pertahanan keamanan datanya dan lebih teliti lagi terhadap servernya.
Karena sudah dua perusahaan BUMN yang dalam Minggu ini secara beruntun terkena aksi peretasan pencurian data pengguna yang dijual oleh oknum hacker yang tidak bertanggung jawab.
Tetapi kabar baiknya masalah yang terjadi baik di indihome dan juga PLN sudah ditangani oleh kominfo dan pihak kominfo sendiri masih melakukan investigasi pendalaman terhadap dugaan insiden tersebut.
Dan dari pihak kominfo sendiri sudah menyatakan akan mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan perlindungan data pribadi Telkom dan disaat bersamaan berkoordinasi dengan badan siber dan Sandi Negara atau BSSN.
Semoga saja kominfo bisa menyelesaikan permasalahan ini sehingga kejadian serupa terkait pencurian dan jual-beli data ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Jakarta-Indonesia
Penulis: Angela Pangestu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar